Dalam menguji dan memeriksa komponen elektronika
tentunya diperlukan sebuah alat untuk pengerjaannya. Pada umumnya para teknisi
ataupun para pecinta elektronika menggunakan AVO meter atau multimeter sebagai bantuan
untuk menguji dan memeriksa komponen
elektronika. Oleh sebab itu sangat penting menguasai cara penggunaan AVO
meter atau multimeter, karena dengan itu dapat memudahkan troubleshooting
kerusakan dalam mereperasi atau memperbaiki alat-alat elektronika.
Pada umumnya
dalam memeriksa komponen elektronika dengan menggunakan multimeter sebagian
besar dilakukan pada skala ohm meter. Hal ini di karenakan ujung-ujung probe
pada skala ohm meter akan mngeluarkan arus, sehingga dengan adanya arus dan
tegangan pada multimeter ini berfungsi mengaktifkan kinerja dari komponen yang
kemudian bisa dilihat kinerja komponen atau data dari sebuah pengujian melalui
jarum multimeter
Berikut akan
dijelaskan satu persatu cara menguji dan memeriksa komponen elektronika.
·
Menguji
Resistor
1. Putar pada skala ohm meter (pastikan
batas ukur lebih tinggi atau hampir sama dengan perkiraan resistor yang
diukur).
2. Lakukan kalibrasi dengan cara short
probe positif dan negative lalu putar zero ohm adjustment hingga jarum
menunjukan angka nol pada skala ohm.
3. Hubungkan probe pada masing-masing
kaki (bolak balik sama saja)
4. Kemudian amati jarum pada multimeter.
Kesimpulan Hasil Pengujian
1. Jika jarum menunjukan angka sesuai dengan nilai pada resistor maka resistor dalam kondisi baik
2. Jika jarum menunjukan angka lebih besar / kecil diluar batas toleransi maka resistor dalam kondisi setengah rusak / atau molor.
3. Jika jarum tidak bergerak sama sekali maka resistor putus
4. Jika jarum menunjuk angka nol maka resistor short (hubung singkat/ tidak memiliki hambatan)
1. Jika jarum menunjukan angka sesuai dengan nilai pada resistor maka resistor dalam kondisi baik
2. Jika jarum menunjukan angka lebih besar / kecil diluar batas toleransi maka resistor dalam kondisi setengah rusak / atau molor.
3. Jika jarum tidak bergerak sama sekali maka resistor putus
4. Jika jarum menunjuk angka nol maka resistor short (hubung singkat/ tidak memiliki hambatan)
·
Menguji
Kondensator
Kondensator terdapat 2
macam jenis, yaitu kondensator polar (elco) dan nonpolar, dimana keduanya
memiliki karakteristik masing-masing dalam pengujian baik atau rusaknya kondisi
kondensator.
a. Kondensator
Elektrolit/Elco
1. Putar
skala multimeter pada posisi Ohm meter (jika nilai kondesator kecil
gunakan skala ohm yang besar pada multimeter dan sebaliknya.)
2.
Hubungkan probe merah dengan kaki kondensator kutub negatif, probe hitam ke kaki
positif kondensator.
3. Amati
jarum, apabila bergerak dan kembali ketempat semula
berarti
kondensator tersebut masih dalam kondisi baik.
Jika bergerak
dan kembali tetapi tidak seperti posisi semula berarti rusak.
Jika
jarum bergerak tapi tidak kembali berarti bocor.
Dan apabila
jarum tidak bergerak sama sekali berarti putus.
b. Kondensator
Non Polar
1. Putar skala multimeter pada
posisi Ohm meter x10/x1k
2. Hubungkan probe ke masing-masing kaki.
3. Amati jarum, jika tidak bergerak maka
kondensator dalam kondisi baik.
Jika jarum bergerak berarti rusak.
·
Menguji
Dioda
Dioda ini memiliki
prinsip dasar sebagai penyarah, jadi hanya bisa meneruskan arus listrik dalam
satu arah saja yaitu anoda(+) ke katoda(-). Berikut cara pengujiannya.
1. Putar skala multimeter pada
posisi Ohm meter x10
2. Hubungkan probe merah
dengan kaki dioda kutub negative (katoda), probe hitam ke kaki positif (anoda).
Pastikan jarum bergerak.
3. Kemudian lakukan
sebaliknya, Hubungkan probe merah dengan kaki dioda kutub positif (anoda),
probe hitam ke kaki negative (katoda).
Jika
jarum tidak bergerak berarti baik.
Jika
jarum bergerak berarti rusak.
·
Menguji
Transistor.
Pada prinsipnya
transistor terbuat dari bahan semikonduktor tipe p dan n yang saling
dipertemukan atau dengan kata lain transistor pada dasarnya merupakan dua diode
yang dipertemukan sehingga dalam pengujiannya sesuai dengan sifat-sifat pada
diode.
Transitor terdapat 2
macam jenis yaitu tipe PNP dan NPN dimana sama-sama memiliki tiga kaki yang
bisanya disebut basis, collector, emitor.
Berikut cara pengujian
transistor.
a. Transistor PNP
1. Putar skala multimeter pada
posisi Ohm meter sebaiknya x10
2. Hubungkan probe merah pada
kaki basis dan probe hitam pada kaki emitor dan collector secara bergantian.
Pastikan jarum bergerak.
3. Lakukan pengujian pada kaki
yang lain secara rinci dengan variable yang berbeda dan pastikan jarum tidak
bergerak, karena transistor masih dalam kondisi baik jika jarum bergerak hanya
pada variable nomor dua dan tidak bergerak pada pengujian kaki atau variable
lainnya.
Jika pada
pengujian kaki lain selain varabel nomer 2 dan jarum bergerak maka transistor
dalam kondisi rusak.
b. Transistor NPN
1. Putar skala multimeter pada
posisi Ohm meter sebaiknya x10
2. Hubungkan probe hitam pada
kaki basis dan probe merah pada kaki emitor dan collector secara bergantian.
Pastikan jarum bergerak.
3. Lakukan pengujian pada kaki
yang lain secara rinci dengan variable yang berbeda dan pastikan jarum tidak
bergerak, karena transistor masih dalam kondisi baik jika jarum bergerak hanya
pada variable nomor dua dan tidak bergerak pada pengujian kaki atau variable
lainnya.
Jika pada
pengujian kaki lain selain variabel nomer 2 dan jarum bergerak maka transistor
dalam kondisi rusak.
· Menguji Transfomator (Trafo)
Pada dasarnya trafo merupakan lilitan yang tediri dari
kumparan primer dan sekunder, jadi dalam
menguji ataupun memeriksa trafo sama halnya menguji putus tidaknya suatu
penghantar, hal ini juga berlaku pada seluruh
jenis komponen berupa lilitan seperti coil, spoel,
induktor dan lain-lain.
Berikut cara menguji trafo
- Putar skala multimeter pada posisi Ohm meter x10
- Hubungkan probe pada kaki-kaki kumparan primer, pastikan jarum bergerak, jika tidak bergerak berarti putus
- Lakukan juga pada kumparan sekunder, pastikan jarum bergerak, jika tidak berarti putus.
- Hubungkan probe pada kumparan primer dan probe satunya pada kumparan sekunder, jika jarum tidak bergerak maka trafo dalam kondisi baik. Jika jarum bergerak trafo rusak.
Pada dasarnya dalam meguji dan memeriksa komponen elektronika
sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu prinsip kerja dari komponen
tersebut, sehingga akan lebih memudahkan dalam memeriksa rusak atau
tidaknya suatu komponen. Dengan mengetahui prinsip kerja, pengujian
komponen dapat dilakukan dengan hanya mengembangkan teknik dasar dalam
pengujian.
sekian postingan kali ini tentang menguji dan memeriksa komponen elektronika. semoga bermanfaat bagi kita semua
0 komentar:
Posting Komentar